Senin, 24 Oktober 2016

Perjuangan santri di 10 november, Ultah hari pahlawan

Perjuangan santri di 10 november, ultah hari pahlawan

Setelah berita kekalahan Jepang dari sekutu yang membebaskan Indonesia dari cengkraman penjajah, Para pejuang di Ibukota lantas memanfaatkan situasi ini sebaik-baiknya dengan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus tahun 1945. Kabar ini lantas siaran radio proklamasi mulai menyebar di seluruh kota-kota di Jawa. Situai ini lantas mempersatukan semangat perjuangan dan merebut tempat-tempat strategis seperti kantor-kantor dari tangan Jepang.

Ilustrasi ini menggambarkan kegigihan santri
Ilustrasi perjuangan santri
Hadratussyaikh KH. Hasyim Asyari, memutuskan untuk mengeluarkan fatwa agar umat Islam di Indonesia berjuang untuk membela tanah air yang merupakan Jihad fi sabilillah fatwa ini latntas menjadi bentuk penjelasan dari pertanyaan Bung Karno terkait permohonannya mengenai hukum mempertahankan kemerdekaan bagi umat Islam. Ini terjadi pada tanggal 19 September 1945.

            Semangat Nasionalisme yang memuncak membuat masyarakat Indonesia tidak tahan akan pendudukan Belanda yang ingin merebut kemerdekaan dari rakyat Indonesia. Seorang pemuda Ansor yang bernama cak Asy’ari lantas menaiki tiang benderea dan merobek warna biru bendera belanda yang waktu itu berkibar di tanah Surabaya hingga menjadi bendera Merah Putih. Tepat ketika terjadi baku tembak antara laskar Hizbullah dan pasukan Belanda.


  Setelah situasi di surabaya semakin mencekam, Tentara Hizbullah yang merupakan representasi dari umat Islam mulai semakin kompak dan membentuk struktur yang kuat meski akhirnya melebur dan bersatu dengan tentara Indonesia yang lain menjadi TKR.

Baca juga: Prinsip HAM dalam Islam


Di akhir pertemuan yang di adakan oleh NU se-Jawa dan Madura yang digelar di Kantor Hofdsbestuur Nahdatul Ulama di Jalan Bubutan VI NO 2 Surabaya, tepat pada tanggal 22 Oktober 1945 PBNU akhirnya mengeluarkan sebuah keputusan yang kelak menjadi cikal bakal hari santri nasional. Keputusan yang dinamakan Resolusi Jihad ini sekaligus menguatkan fatwa jihad yang dikeluarkan oleh Rais Akbar NU Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari.


Tepat pada tanggal 10 November menjadi puncak peperanagan antara sekutu yang ingin merongrong kembali kemerdekaan Indonesia dan NKRI yang masih balita. Dengan jumlah tentara 20.000 infanteri dan 100.000, sedangkan Inggris membombardir dengan 30.000 pasukan ditambah dengan pesawat, tank, dan alat-alat canggih yang lain.
Museum ini berada di daerah surabaya
Museum dan kenangan hari pahlawan

Baca juga: Panduan Pemula Memahami Nasionalisme Santri

Akhirnya dengan tekad yang kuat, dan berkah yang Allah turunkan bersama dengan pidato heroik bung Tomo dengan "Allahu Akbar"nya. Seluruh tokoh dan pemuka agama seperti KH Hasyim Asyari dan KH Wahab Chasbullah menjadi poros pertempuran yang berlangsung selama beberapa minggu itu. Kelak dengan kegigihan mereka hari ini disebut hari pahlawan. 

Pada akhirnya, ulang tahun hari pahlawan pada tanggal 10 November harus menjadi tambahan rasa nasionalisme kita hingga kita menjadi bangsa yang sukses, yang menghargai pahlawannya, yang menghargai sejarahnya. Selamat hari pahlawan.

This Is The Oldest Page


EmoticonEmoticon